Instrumen perdagangan yang diperdagangkan secara global umumnya dikenal dengan istilah product ‘vanilla’ karena sifat instrumen tersebut tidak kompleks (relatif sederhana). Namun demikian, setiap produk yang standar akan menjadi kompleks untuk memenuhi permintaan nasabah. Jenis instrumen trading dibagi dua yaitu Cash Instrument dan Derivatives instruments yang diuraikan sebagai berikut adalah :
A. CASH INSTRUMENT
A.1. Spot Foreign Exchange / Transaksi Valas – Spot
Transaksi valuta asing adalah suatu komitmen untuk menukarkan suatu mata uang dengan mata uang lainnya pada tanggal yang disetujui di masa yang akan datang. Tanggal pertukaran ditetapkan oleh jenis ‘deal’ dan pasarnya.
Transaksi valas spot adalah pertukaran untuk dua hari kerja kedepan, yang dikenal dengan spot date. Dua hari menjadi landasan pelaksanaan karena pada saat itu instruksi settlement antara dua bank masih tergantung pada telex/telegraph dan bank membutuhkan waktu dua hari untuk menerbitkan dan bertindak atas dasar telex tersebut. Meskipun saat ini settlement-nya dilakukan secara elektronik, penyelesaian dua hari kerja masih digunakan. Pasar transaksi spot merupakan pasar yang paling likuid di dunia. Transaksi spot mengandung risiko nilai tukar.
A.2.Forward Foreign Exchange
Transaksi Forward Valas merupakan transaksi valas dengan tanggal yang disetujui lebih dari spot date(dua hari kerja). Jatuh waktu forward di pasar umumnya sampai dengan satu tahun, meskipun ada beberapa bank memberikan jangka waktu yang lebih panjang. Transaksi forward valas menimbulkan risiko nilai tukar dan risiko suku bunga, karena forward exchange rate ditentukan oleh tingkat suku bunga dari dua mata uang dan nilai spot masing-masing mata uang.
A.3. Foreign Exchange Rate Swap
Foreign exchange rate swap merupakan suatu kombinasi antara transaksi spot dengan transaksi forward. Kedua pihak melakukan transaksi spot dengan spot rate dan transaksi forward secara bersamaan dengan nilai prinsipal yang sama dalam base currency. Perbedaan rate keduanya mencerminkan perbedaan antara suku bunga dua valuta dalam periode transaksi. Foreign exchange rate swaps memiliki risiko suku bunga. Contoh berikut mengilustrasikan mengapa suatu transaksi forex yang memiliki value date di masa yang akan datang mengandung risiko nilai tukar.
A.4. Loans and deposits
Kredit dan simpanan dilakukan antar bank pada suku bunga tetap untuk jangka waktu yang disetujui. Jangka waktunya mulai dari overnight sampai five years. Kebanyakan transaksi memiliki jatuh waktu kurang dari satu tahun. Suku bunga dibayar pada saat tanggal jatuh tempo bersama-sama dengan nilai pokok transaksi, kecuali jangka waktunya lebih dari satu tahun, maka pembayaran bunganya dilakukan setiap tahun sesuai tanggal transaksinya.
Pasar Uang Antar Bank (inter-bank money market) adalah tempat dimana bank memperdagangkan transaksi placing dan taking (deposit) satu sama lainnya. PUAB digunakan bank untuk mengambil posisi dalam mengantisipasi pergerakan suku bunga. Banyaknya volume transaksi di pasar ditentukan oleh kebutuhan bank dalam memenuhi pendanaannya untuk mempertahankan poasisi likuiditas bank. Kredit dan simpanan antar bank memiliki risiko suku bunga.
A.5. Bonds / Obligasi
Obligasi adalah instrumen hutang jangka panjang yang dapat dipindahtangankan yang diterbitkan oleh peminjam (penerbit/ issuer) untuk menerima jumlah prinsipal dari investor. Penerbit obligasi memiliki kewajiban untuk membayar pemegang obligasi sebesar suku bunga tertentu (kupon) dalam periode tertentu selama umur obligasi dan membayar sebesar pokoknya pada saat jatuh tempo.
Obligasi merupakan suatu tagihan finansial kepada lembaga penerbit. Suatu obligasi yang sederhana (‘vanilla bond’) umumnya memberikan suku bunga (kupon) yang tetap pada tanggal yang ditentukan selama umur obligasi dan nilai pokoknya dibayar pada saat jatuh tempo. Istilah ‘vanilla’ digunakan untuk mengindikasikan bahwa obligasi tersebut memiliki ciri-ciri yang standar.
Harga obligasi dipengaruhi suku bunga umum dan kondisi keuangan penerbit. Lembaga pemeringkat, seperti Moody’s Investors Service dan Standard & Poor’s membuat peringkat sensitivitas terhadap risiko kredit pada obligasi (keadaan keuangan dari penerbit). Peringkat tersebut terkait dengan peringkat kredit dari suatu obligasi. Obligasi umumnya memiliki risiko suku bunga dan risiko spesifik.
A.6. Equity trading / Perdagangan Saham
Perdagangan saham (equity trading) adalah pembelian dan penjualan saham perusahaan pada suatu bursa di seluruh dunia. Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Pemegang saham berharap menerima deviden secara berkala yang dibayar dari laba yang diperoleh perusahaan. Pemegang saham juga berharap memperoleh gain karena adanya kenaikan harga saham. Karenanya perusahaan yang berhasil akan memberikan pendapatan return bagi pemegang saham. Harga saham mencerminkan persepsi pasar terhadap nilai perusahaan saat ini dan nilai pendapatan yang diproyeksikan. Harga saham akan berfluktuasi karena penyesuaian pasar terhadap penilaian terhadap perusahaan sebagai akibat adanya informasi terbaru mengenai perusahaan. Posisi saham memiliki risiko ekuitas umum dan risiko spesifik.
A.7. Commodity trading
Perdagangan komoditas adalah pembelian dan penjualan produk fisik yang diperdagangkan di pasar sekunder, meliputi produk hasil pertanian, minyak, dan logam mulia.
Produk tersebut dibeli dan dijual dengan penyerahan fisik pada tanggal dan tempat yang disetujui. Terdapat pasar spot dan forward untuk masing-masing produk dan setiap produk memiliki ciri yang berbeda tergantung fisik produk.
B. DERIVATIVES INSTRUMENTS
Derivatives telah berkembang cukup pesat lebih dari dua puluh tahun sebagai akibat inovasi produk bank kepada nasabahnya. Produk sering diistilahkan cash instrument, karena produk merupakan instrumen yang mendasari produk derivatives.
Ciri utama dari transaksi derivative adalah nilai prinsipal transaksi tidak saling dipertukarkan, sehingga menurunkan risiko kredit dan risiko settlement. Derivative sering disebut juga dengan ‘contracts for difference’ karena hanya menukarkan perubahan harga dari cash instrumen yang mendasarinya. Dengan menurunkan risiko kredit bank dapat memperdagangkan derivative dengan beberapa counterpart dibandingkan cash instruments. Hal ini menjadikan pasar menjadi lebih likuid dan mendorong pertumbuhan jumlah perdagangan dan tingkat risiko yang diambil.
Beberapa derivative diperdagangkan di bursa berjangka (futures exchanges) dan sebagian lainnya diperdagangkan di over-the-counter (OTC) market. OTC market adalah dimana bank memperdagangkan dengan pihak lain secara langsung tanpa melalui bursa. Terdapat beberapa jenis ‘exotic derivatives’ yang memiliki suatu kombinasi antara risiko dan profil pembayarannya.
Secara umum, vanilla products dapat diuraikan sebagai berikut :
Salah satu jenis derivatives yang penting adalah futures contract. Kontrak dilakukan melalui bursa sebagai lembaga kliring untuk seluruh counterparty.
Mengingat transaksi dilakukan melalui bursa. Hal ini berarti bank tidak terekspos risiko kredit dengan sebagian besar counterparties tetapi hanya risiko kredit dengan bursa.
Suatu futures contract menyerahkan suatu posisi instrumen yang mendasarinya pada tanggal tertentu di waktu yang akan datang. Beberapa futures contracts kebanyakan berupa cash instruments dari obligasi sampai komoditas. Pada umumnya, futures contracts memiliki ciri sebagai berikut:
- diperdagangkan di bursa
- nilainya tetap per contract
- kepastian tanggal penyerahan
- kondisi penyerahan yang detail
- daily margin calls.
Futures contracts memiliki risiko yang sama dengan risiko yang melekat pada instrumen yang mendasarinya ditambah dengan risiko suku bunga karena penyerahan di masa yang akan datang.
B.2. Interest rate swaps
Interest rate swaps merupakan suatu transaksi derivatives yang diperdagangkan melalui over-the counter (OTC) yang membolehkan bank dan nasabah melakukan akses suku bunga jangka panjang tanpa harus terlebih dahulu menggunakan pendanaan jangka panjang.
Timbulnya risiko kredit dan risiko likuiditas merupakan sebuah hambatan besar bagi bank untuk menyediakan pendanaan jangka panjang kepada nasabahnya. Sementara itu, nasabah yang memiliki proyek jangka panjang membutuhkan dana jangka panjang dengan suku bunga tetap.
Interest rate swaps memberikan solusi dengan membolehkan kedua belah pihak untuk saling menukarkan suku bunga tanpa harus saling menukarkan nilai prinsipalnya. Interest rate swaps diperdagangkan dengan jangkwa waktu sampai dengan 30 tahun, hanya saja volume transaksinya kecil untuk jangka waktu di atas sepuluh tahun. Maksimum jangka waktu berbeda untuk masing-masing valutanya karena didasarkan kepada pasar obligasi dengan valuta tersebut, karenanya obligasi menggunakan hedge swaps.
Vanilla swaps memiliki suku bunga tetap yang dipertukarkan terhadap indeks suku bunga mengambang, seperti satu bulan, tiga bulan atau enam bulan LIBOR. Ini berarti bahwa pihak-pihak yang terlibat setuju untuk saling menukarkan dua valuta asing diantara suku bunga pada tanggal pembayaran. Suku bunga LIBOR akan mengalami perubahan selama masa kontrak swap.
Pasar antar bank utamanya memperdagangkan vanilla swaps tetapi terdapat bermacam variasi untuk beberapa pengguna sesuai dengan kewajibannya.
Bank menggunakan instrumen hedging campuran untuk mengelola risiko suku bunga yang melekat dalam suatu transaksi swap. Interest rate swaps menimbulkan risiko suku bunga.
B.3. Currency swaps
Currency swap memiliki ciri yang sama dengan interest rate swap, kecuali arus suku bunga mencerminkan perbedaan mata uang. Produk ini menggunakan swap, misalnya US dollar interest flows for euro flows. Perbedaan kunci dari interest rate swaps dengan currency swaps adalah nilai prinsipalnya dipertukarkan dengan spot rate untuk currency swap. Currency swaps menimbulkan risiko suku bunga untuk masing-masing mata uang dan risiko nilai tukar.
B.4. Forward rate agreements
Forward rate agreements (FRAs) merupakan kontrak derivative OTC yang membolehkan bank mengambil posisi dalam forward interest rates.
FRA memberikan hak untuk memberi pinjaman/meminjam sejumlah dana dengan suku bunga tetap dalam periode tertentu di masa yang akan datang.
Tidak ada pertukaran atas prinsipalnya dan pada jatuh temponya penyelesaiannya sebesar perbedaan antara suku bunga kontrak dengan suku bunga LIBOR dalam periode kontrak.
FRA adalah suatu interest rate futures contracts dan lebih fleksibel dibandingkan dengan futures. FRA memiliki risiko suku bunga.
B.5. Option contracts
Suatu kontrak ‘Option’ yang memberikan hak kepada pembeli untuk melaksanakan kontrak pada harga yang disepakati. Artinya transaksi akan dilaksanakan apabila tingkat rate/harga memberi keuntungan bagi pembeli. Penjual memiliki risiko yang tak terbatas dan sebagai kompensasi akan menerima premi. Kontrak option memiliki risiko baru dan diatas risiko yang melekat pada instrumen yang mendasarinya. Options dapat dibuat berdasarkan instrumen ‘cash’ atau instrumen derivative lainnya dan option atas kontrak option.
Harga ‘Option’ didasarkan pada probabilitas di-exercise-nya kontrak option tersebut. Untuk menghitung nilai option harus mengukut tingkat volatilitasnya. Volatilitas harga adalah suatu ‘harga pasar’ yang mencerminkan ekspektasi pasar dari seberapa besarnya harga akan bergerak selama umur kontrak option. Volatilitas yang digunakan untuk menetapkan harga option adalah harga yang ditetapkan oleh pasar dan risiko yang melekat.
Options memiliki risiko sama dengan risiko yang melekat dalam instrumen yang mendasarinya pada saat option di-exercise. Option memiliki risiko volatilitas dan risiko suku bunga mengingat penyerahan instrumen yang mendasarinya dilakukan pada masa yang akan datang.
Mari Berteman ^^
David Iskandar | Create Your Badge
0 comments:
Post a Comment