Sebagai pilihan investasi, reksa dana memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Kelebihan:
- Tidak perlu dana besar. Hanya dengan satu juta rupiah atau kurang, Anda sudah bisa berinvestasi pada saham berbagai perusahaan. Bandingkan dengan bila Anda harus membeli saham sendiri, setidaknya Anda perlu mengeluarkan dana untuk satu lot (100 lembar) yang harganya bisa di atas satu juta rupiah, belum termasuk komisi-komisi. Itu pun baru pada saham satu perusahaan, reksadana cocok bagi anda yg ingin berinvestasi tanpa memiliki waktu ekstra dan sumber dana ekstra dibanding dengan berinvestasi di pasar modal
- Mudah dibeli dan ditebus (likuid). Anda dapat membeli reksa dana melalui perusahaan reksa dana atau bank. Anda juga dapat menarik kembali (menebus) dana Anda dengan mudah, meskipun mungkin ada biaya penebusan (withdrawal fee) tergantung pada jenis dana yang Anda pilih. Proses penebusan biasanya memerlukan beberapa hari.
- Diawasi oleh Pemerintah. Reksa dana diatur dan diawasi oleh Pemerintah dari mulai tata-cara penjualan, penempatan dana, sampai rincian jenis informasi yang harus disediakan kepada calon pembeli. Setiap produk reksa dana yang akan dipasarkan harus mendapatkan perizinan dari Pemerintah, serta reksa dana dikelola manajer investasi.
- Ada banyak pilihan. Anda dapat menemukan reksa dana yang mengkhususkan diri pada pasar uang, pendapatan tetap, saham, atau campuran. Reksa dana saham dapat berfokus pada perusahaan tertentu seperti LQ 45, syariah index, dll.
Kekurangan:
- Imbal hasil tidak dijamin. Anda tidak bisa tahu berapa persen tingkat pengembalian dari uang Anda yang ditanamkan di reksa dana. Anda bahkan tidak tahu apakah uang itu bisa kembali seluruhnya karena reksa dana tidak termasuk jenis investasi yang dijamin oleh Pemerintah. (Berbeda dengan tabungan yang sampai jumlah tertentu dijamin oleh Pemerintah).
- Tidak dirancang sebagai investasi jangka pendek. Dengan beberapa pengecualian, terutama reksa dana pasar uang, reksa dana umumnya dirancang untuk investasi jangka panjang yang nilainya tumbuh dari waktu ke waktu namun dapat naik-turun secara tajam di sepanjang waktu. Bila Anda menarik dana Anda pada jenis reksadana seperti itu saat posisi pasar sedang di bawah, Anda mungkin akan kehilangan uang. Dalam hal ini, reksa dana bukanlah pilihan pertama untuk dana darurat.
- Fee dan biaya. Pengelola reksa dana membebani management fee, komisi penjualan, denda penarikan, dll pada uang yang Anda tanamkan. Beban-beban tersebut dihitung dengan berbagai cara, seperti persentase dana atau per transaksi. Anda perlu mencermati apakah biaya yang dikeluarkan sepadan dengan imbal hasil investasi yang diberikan.
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG
SEMOGA ARTIKEL DALAM #BPG DAPAT MEMBANTU.
SALAM SAHABAT #BPG
Untuk terus mendapatkan postingan terupdate setiap harinya jangan lupa Follow twitter @david_iskandar3 bisa langsung KLIK DISINI
David Iskandar | Create Your Badge