Secara umum dapat diartikan bahwa Deposit and Liability Management adalah usaha untuk mendapatkan dana untuk memenuhi kebutuhan operasional bank, baik melalui penghimpunan dana pihak ketiga (masyarakat), dana pihak kedua yang dapat dihimpun melalui pasar uang atau pasar modal maupun yang berasal dari Pihak Pertama (pemilik) melalui Pasar Modal. (Slamet Riyadi, 2003:73).
Jenis sumber dana dan kepemilikan
Jenis sumber dana (passiva) berdasarkan kepemilikannya dapat dibedakan menjadi Dana Pihak Pertama, Dana Pihak Kedua dan Dana Pihak Pertama (Modal). Berdasarkan hal tersebut dapat dipelajari sifat masing-masing kelompok dan bagaimana strategi untuk meningkatkan penghimpunan dana tersebut.
Biaya Dana dan Cost of Funds
Biaya dana menurut Imam Rusyamsi (1999:93) adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk mendapatkan sejumlah dana yang dikumpulkan (interest expense) sedangkan Cost of Funds adalah biaya yang dikeluarkan terhadap jumlah dana yang dikumpulkan dan dihitung dalam persen pertahun.
Tinggi rendahnya biaya dana atau Cost of Funds akan sangat dipengaruhi oleh bebrapa hal yaitu : (a). Legal Reserve Requirement (LRR/GWM), (b). Besarnya kas yang wajib dipelihara oleh bank, (c). Tingkat bunga, (d). Struktur Dana yang dhimpun, (e). Tempat bank beroperasi, (f). Kinerja bank. (Slamet Riyadi, 2003:103).
Biaya Dana dan Rata-Rata Tertimbang COF
Dalam menghitung besarnya Biaya Dana atau Cost of Funds terdapat beberapa konsep yang dianut oleh bank, diantaranya adalah sebagai berikut :
Historical Average Cost Methode
Historical Average atau sering juga disebut Blended Cost Of Funds adalah metode yang menghitung Cost of Funds berdasarkan rata-rata tertimbang biaya dana yang telah dibayarkan terhadap rata-rata jumlah dana dalam beberapa periode.
Marginal Cost of Spesific Sources of Funding
Adalah metode yang menghitung Cost of Funds berdasarkan biaya dana yang telah dibayarkan terhadap rata-rata jumlah dana tertentu misalnya deposito 1 bulan, deposito 3 bulan atau lainnya). Ide dasar yang melandasi pemikiran metode ini adalah bahwa dalam penggunaan dana kemungkinan termudah adalah mencari dana tertentu dan juga dapat mengeliminir risiko gap.
Wighthed Average Expected Cost of All Sourcess as a Proxy for Marginal Cost .
Adalah metode yang menghitung Cost of Funds berdasarkan biaya dana yang telah dibayarkan terhadap rata-rata jumlah dana tertentu.
(1).Menjaga Likuiditas (to meet liquidity requirement),
Cara Barbell yang menginvestasikan dana dalam jumlah besar untuk jangka pendek dan sebagian besar berikutnya untuk jangka waktu yang lebih panjang, berusaha menjembatani kelemahan yang ada pada Ladder of Maturities. Cara ini cocok dianut pada waktu yield curve positif, dimana situasi ini sesuai dengan term structure suku bunga di negara kita yang lebih banyak menunjukkan slope positif.
Hal yang menjadi topik permasalahan dalam Loan Management adalah :
Loan and Investment Management
Pada umumnya aktifitas suatu bank
diarahkan pada usaha untuk meningkatkan pendapatan dan meminimalkan
risiko. Secara konvensional, banyak bank mengutamakan aktifitas
perkreditan sebagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut namun banyak
juga yang mengalami kepailitan karenanya. Oleh sebab itu perlu penataan
portofolio asset sebagai sarana yang tidak hanya dapat memberikan
konstribusi bagi penciptaan pendapatan namun juga sekaligus sebagai
pengendali likuiditas, yakni pengelolaan portfolio pinjaman dibarengi
dengan portfolio investasi (Loan and Investment Management).
Tujuan dari Investment Management adalah:
(1).Menjaga Likuiditas (to meet liquidity requirement),
(2).Diversifikasi
atas struktur aktiva dan passiva dalam kaitannya dengan fluktuasi suku
bunga (to control the level of interest rate exposure),
(3).Meningkatkan Pendapatan (generate income).
(3).Meningkatkan Pendapatan (generate income).
Berikut
ini adalah bagan konsep pengelolaan portofolio asset yang yang
diadaptasi dari Gup E. Benton dalam bukunya Management of Financial
Institution (1984:194)
Ladder of Maturities & Barbell
Keuntungan dalam menggunakan cara Ladder of Maturities adalah
bahwa cara tersebut sangat mudah digunakan dan tidak perlu memprediksi
suku bunga. Namun cara Ladder of Maturities mempunyai kelemahan, yakni
mengabaikan kemungkinan untuk meningkatkan pendapatan dengan
memanfaatkan perubahan suku bunga.
Cara Barbell yang menginvestasikan dana dalam jumlah besar untuk jangka pendek dan sebagian besar berikutnya untuk jangka waktu yang lebih panjang, berusaha menjembatani kelemahan yang ada pada Ladder of Maturities. Cara ini cocok dianut pada waktu yield curve positif, dimana situasi ini sesuai dengan term structure suku bunga di negara kita yang lebih banyak menunjukkan slope positif.
Loan Management
Hal yang menjadi topik permasalahan dalam Loan Management adalah :
- Besarnya dana yang digunakan, menyangkut jumlah dana yang dapat dioperasikan di bidang perkreditan dengan mempertimbangkan aturan otoritas moneter (termasuk Legal Lending Limit), tingkat sensitifitas dana yang dihimpun, risiko atas timbulnya bad debt (piutang tak tertagih), alokasi modal untuk mengcover kemungkinan timbulnya bad debt.
- Komposisi per jenis kredit, menyangkut batasan dari otoritas moneter, Segment Usaha, sumber pendanaan (dana sendiri atau dana pinjaman) dan sifat jaminan (collateral).
- Pengaturan Komposisi berdasarkan jangka waktunya, antara lain : Short-term-loan, intermediate-term-loan dan Long-term-loan. Ini dimaksudkan agar aktifitas perkreditan tidak menggangu likuiditas bank.
- Penyiapan sumberdaya manusia, hal ini dikarenakan banyaknya faktor yang harus diperhatikan sehubungan pemberian kredit seperti faktor hukum, faktor wewenang (delegation of authory), jenis kredit, penentuan suku bunga dan wilayah pasar, yang kesemuanya memerlukan dukungan tenaga-tenaga yang kompeten dari berbagai disiplin ilmu.
Mari Berteman ^^
David Iskandar | Create Your Badge