Tujuan dari manajemen valas menurut Mudrajad Kuncoro (2002:295) adalah untuk membatasi posisi eksposur masing-masing mata uang (foreign exchange) serta memonitor kegiatan jual beli valas supaya posisinya terkendali.
Garis besar tindakan manajamen valas dapat berupa : (1).Pengendalian kesenjangan mata uang (Foreign Exchange Mismatch), yang meliputi pengendalian Posisi Devisa Neto, monitoring arus kas transaksi, melakukan forecasting nilai tukar, menetapkan kebijakan dan penggunaan devisa, dan lain-lain, (2). Pengendalian keuntungan netto dari nilai tukar (net exchange gain), yang meliputi penetapan break even exchange rate, mengendalikan spread, melakukan cut loss dan membatasi eksposur.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir manajemen valuta asing adalah memaksimumkan pendapatan dari keuntungan nilai tukar dan pendapatan bunga valas, memperkecil risiko akibat gerakan nilai tukar, dan mendukung tujuan manajemen likuiditas dan gap. Contoh keputusan dalam manajemen valuta asing adalah penjualan asset valuta asing dan menaikkan dana valas; sedangkan contoh kebijakan manajemen valuta asing antara lain menetapkan tingkat risiko valas yang dapat diterima, skenario gerakan nilai tukar valas, menetapkan posisi valas yang akan dipegang pada currency tertentu, menetapkan limit dan mengendalikan posisi valas baik per currency maupun secara keseluruhan.
Beberapa pendekatan yang sering digunakan dalam manajemen valuta asing adalah :
- a. Standard Model (regulator)
Dengan menggunakan Gross Methode yaitu perhitungan Capital Charge untuk Foreign Exchange Risk adalah sebesar 8% dari nilai absolut antara net long position atau net short position untuk seluruh mata uang asing.
- b. Value at Risk (VaR)
Terdapat beberapa pendekatan dalam methode VaR untuk Foreign Exchange Risk yaitu :
b.1. Historical Simulation
Merupakan metode yang menggunakan sekumpulan data historis aktual dari faktor pasar (kurs) selama jangka waktu tertentu untuk menentukan aktual distribusi perubahan nilai portfolio. Nilai aktual portfolio yang diperoleh akan menghasilkan nilai positif (gain) atau negatif (loss) sesuai perubahan aktual data yang digunakan. Selanjutnya nilai aktual portfolio tersebut diurutkan (ranking) dari positif terbesar sampai negatif terbesar. Sesuai dengan tingkat keyakinan yang dipilih, maka akan diperoleh nilai VaR.
b.2. Variance Covarian Foreign Exchange
Merupakan metode pengukuran VaR yang melibatkan volatilitas dan korelasi diantara asset yang ada dalam portfolio. Disamping itu, metode ini juga menggunakan model matriks dan asset variance covariance. Sering juga disebut dengan metode Variance Covariance.
b.3. Monte Carlo Methode
Merupakan metode pengukuran VaR dengan menghasilkan berbagai alternatif skenario dari data yang dimasukkan. Penggunaan metode ini secara umum lebih mudah dilakukan dengan menggunakan piranti yaitu “software” khusus yang akan memudahkan dan mempercepat hasil pengukuran.
Mari Berteman ^^
David Iskandar | Create Your Badge