Standing on the shoulders of giants

Dec 30, 2012

Manajemen Likuiditas Bank



Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikan sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan dan kewajiban yang akan jatuh tempo. Dengan kata lain, likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya pada saat ditagih.

Pengertian lainnya adalah  kemampuan untuk memiliki sumber dana yang cukup untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo dan untuk memenuhi kebutuhannnya sesuai dengan
Kebijakan Perusahaan.
Selanjutnya, manajemen likuiditas adalah bagaimana bank dapat memenuhi baik kewajiban yang sekarang maupun kewajiban yang akan datang bila terjadi penarikan atau pelunasan asset liability yang sesuai perjanjian ataupun yang belum diperjanjikan (tidak terduga).
Suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat apabila mampu :
  1. Memenuhi kewajiban-kewajibannya tepat pada waktunya; yaitu pada waktu ditagih (kewajiban keuangan terhadap pihak extern);
  2. Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal (kewajiban keuangan terhadap pihak intern)
  3. Membayar bunga dan devidend yang dibutuhkan
  4. Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.
Dalam manajemen likuiditas bank berusaha mempertahankan status rasio likuiditas, memperkecil dana yang menganggur guna menaikkan pendapatan, serta memenuhi kebutuhan cash flow maupun cash outflow. Tujuan manajemen likuiditas adalah mencapai reserve requirement yang rendah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, memperkecil dana yang menganggur, dan mencapai likuiditas yang aman untuk menjaga proyeksi cash flow dalam kondisi yang sangat mendesak, misalnya penarikan dana, penarikan pinjaman.

Dalam penatan likuiditas perlu diperhatikan bahwa likuiditas dan rentabilitas bank tidak selalu berjalan searah. Likuiditas yang berlebihan dapat menekan rentabilitas perusahaan, dilain pihak likuiditas yang terlalu kecil berarti meningkatnya liquidity risk untuk memenuhi kewajibannya.
Kebijakan manajemen likuiditas antara lain menjaga likuiditas asset jangka pendek, misalnya kas, interbank, short term investment, memelihara earning asset yang dapat dijual dengan mudah tanpa kerugian, memperoleh dana jangka panjang misalnya dengan penjualan obligasi atau go public, menciptakan dan memelihara hubungan dalam rangka mencari sumber dana untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, mencari alternatif sumber dana lain untuk memperkecil risiko bila terjadi penarikan dana di luar dugaan, serta menentukan sumber dana penunjang pada keadaan kritis (the source of the last resort).



Mari Berteman ^^
David Iskandar | Create Your Badge
Share:

My Linkedin

Anda Pengunjung Ke

Popular Posts

Search This Blog